Kamis, 11 April 2013

PENANGGULANGAN HIV/ AIDS



PUSKESMAS SINGOJURUH MELAKSANAKAN PENANGGULANGAN IMS SEBAGAI PERISAI MASUKNYA HIV/AIDS KE MASYARAKAT
Sampai dengan bulan Januari 2011 di Banyuwangi tercatat  sudah ada 1053 penderita HIV/AIDS, terbesar ke 3 di Jawa Timur, setelah Surabaya dan Malang. Seperti halnya yang terjadi di Indonesaia pada umumnya, penderita HIV/AIDS di Banyuwangi mayoritas mengenai kelompok umur produktif 16 – 64 tahun yaitu sebesar 1021 atau 96,5% , termasuk didalamnya ibu rumah tangga yang ahir-ahir ini mengalami kenaikan,  tercatat sudah  223 orang ibu rumah tangga yang terinfeksi, hal ini menjadi ancaman  serius masuknya HIV/AIDS ke masyarakat  kata Kepala Dinas Kesehatan H. Hariadji Sugito, SKM,.MM mengawali penjelasannya
Ada 3 proses Penularan HIV/AIDS dapat terjadi :
1. secara Vertical (dari ibu ke janin), penularan dapat terjadi sewaktu dalam kandungan, saat persalinan dan saat menyusui.
2. Horisontal (dari 1 orang ke orang lain lewat darah), penularan dapat terjadi sewaktu tranfusi darah yang terkontaminasi virus HIV, atau menggunakan alat-alat  invasive yang terkontaminasi, seperti jarum suntik, jarum tato, piasu cukur, dll.
3. secara Transeksual (melalui hubungan seksual), penularan terjadi pada hubungan seksual yang beresiko, yaitu berhubungan seksual dengan  orang yang terinfeksi HIV/AIDS atau berhubungan sex dengan banyak pasangan tanpa menggunakan kondom.
Dalam epidemi HIV/AIDS, dikenal tiga (3) tingkatan HIV/AIDS di masyarakat, yaitu, pertama: Low (Rendah), Kedua : Epidemi terkonsentrasi (kasus HIV/AIDS pada subpopulasi tertentu lebih dari 10% dan kasus di ibu hamil kurang dari 5%, dan Ketiga:  Generlized (kasus HIV/AIDS yang tinggi ditemukan di masyarakat, yaitu lebih dari 1% jumlah penduduk, atau lebih 5% pada ibu hamil).
Menurut Hariadji, HIV/AIDS di Banyuwangi sudah memasuki tingkat yang ke dua yaitu Epidemi terkonsentrasi, dimana penderita HIV/AIDS  pada subpopulasi tertentu lebih dari 10%, sehingga diperlukan langkah-langkah khusus untuk menanggulangi kondisi tersebut, supaya tidak jatuh kedalam tingkatan ketiga (Generelized), yang dalam penanggulanganya memerlukan sumberdaya luar biasa besar.
Prediksi dari para ahli (Kementerian Kesehatan), penularan HIV/AIDS ke depan lebih banyak didominasi penularan secara Transeksual, yaitu melalui hubungan sexual tidak aman. Kondisi Banyuwangi secara geografis berbatasan dengan propinsi Bali, sebagai propinsi pariwisata  internasional, dan mobilisasi penduduk yang tinggi menjadi daya ungkit yang signifikan terhadap penularan HIV/AIDS khususnya penularan secara Transeksual. Sehingga tidak terlalu berlebihan kalau penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi harus terfokus pada pencegahan secara Transeksual, tanpa meninggalkan pencegahan secara Vertical maupun secara Horisontal.
Langkah-langkah pencegahan penularan HIV/AIDS melalui Transeksual, yaitu : A : Abtinensia, artinya tidak melakukan hubungan sexual, untuk orang-orang yang belum menikah, B: Be faithful artinya saling setia pada pasanganya, untuk orang-orang yang sudah menikah atau mempunyai pasangan tetap, dan C : Condom, menggunakan kondom sewaktu berhubungan seksual breresiko.
Dr. Kurnianto selaku Kepala Puskesmas Singojuruh menjelaskan bahwa Klinik IMS yang dikembangkan di Puskesmasnya telah melaksanakan ketiga langkah pencegahan (A, B, C), plus penanggulangan IMS (Infeksi Menular Sexual). Hal ini dilakukan mengingat seseorang yang terkena IMS akan terjadi peningkatan resiko terkena HIV/AIDS  2 – 9 kali dibanding tanpa IMS. Dua kata kunci penanggulangan IMS adalah, pertama melakukan screening pada wanita dengan perilaku sexual beresiko, dan kedua adalah penggunaan kondom.
Sehubungan dengan itu Puskesmas Singojuruh dalam 5 tahun terakhir melaksanakan screening pada Wanita Pekerja Sex (WPS) di 10 lokalisasi di seluruh kabupaten Banyuwangi, dengan rata-rata perbulan 400 WPS dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan, sehingga terjadi penurunan angka  IMS, yaitu GO (Gonorhoe) atau Kencing Nanah dari yang semula lebih kurang 40% menjadi kurang dari 5%.



http://dinkes.banyuwangikab.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar