Kamis, 11 April 2013

Pasien Pertama TB MDR Yang Sembuh Di Indonesia



Postingan berjudul  Pasien Pertama TB MDR Yang Sembuh Di Indonesia ini mentah mentah di copy dari bahan persentasi Wasor TB Prop. Kepri  ( Rita Sulistiana ) pada Monev prog. TB tingkat propinsi Kepri tanggal 26 september 2012 .  Semoga kisah ini bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih sekaligus minta izin dan maaf  pada sosok aku yang ada di kisah ini, sebab  pada waktu wasor TB prop. Kepri membacakan kisah ini, penulis sangat  larut dalam kisahnya sampai lupa menanyakan siapakah aku dalam  kisah ini  sehingga tidak bisa langsung berterima kasih kepada sosok aku ini ? , apakah wasor TB ? , wartawan ? Pengamat Kesehatan ? ,  yang jelas dia  seorang Pria sebab ada dialog yang yang menyebut sosok aku dengan kata “ mas” , sangat tidak masuk akal  seorang wanita (cantik,sexy,baik hati dan rajin menabung) di panggil Mas.
Misteri ini belum terpecahkan  sampai postingan ini di buat,  biarlah untuk sementara menjadi misteri…
Silakan duduk yang nyaman dan simak kisah berikut ini :
Aku mengenal Sosok lelaki 40 an, berperawakan kecil dengan kulit hitam manis. Muhammad Nur, di Poli MDR RS Persahabatan. Beliau terlihat kalem, tapi jika berbicara semangat hidup nya yang tinggi terlihat jelas. M. Nur, adalah pasien pertama yang dinyatakan sembuh dari TB MDR di Indonesia setelah menjalani pengobatan selama 19 bulan . Beliau mengikuti program PMDT ( Programmatic Manangement on Drug resistance Tubercolosis), yang dilaksanakan KNCV / Royal Nedherlands Tubercolosis Foundation bekerjasama dengan Depkes dengan dua site untuk pilot project yakni. RS persahabatan di Jakarta dan RSU Soetomo di Surabaya.
Muhammad Nur, memulai pengobatan Agustus 2009. setiap hari ia minum 14 butir obat sekali minum yang terdiri : Pirazinamide, Ethambuthol, Cicloserine, Levofloxacin, di tambah dengan suntikan Kapreomicin selama 6 enam bulan
Sebagai pasien yang menjalani terapi MDR di awal program, M Nur, mempunyai pengalaman-pengalaman yang menarik, mulai dari efek samping obat yang membuat asam urat nya meningkat, rasa pusing dan mual yang sangat atau di suntik di bawah Pohon.
Kisah suntik dibawah Pohon adalah pengalaman unik dari beliau. pengalaman ini sering beliau utarakan di berbagai kesempatan. Sebagai pasien awal, fasilitas penunjang program sangat terbatas. saat beliau di pindahkan dari RS  persahabatan ke Puskesmas Kramat Jati beliau mendapat pengalaman luar biasa tersebut. Puskesmas Kramat jati  belum memiliki Poli  sendiri untuk TB MDR saat itu, ada ketakutan juga dari petugas akan tertular.  tapi semangat pak Nur dan semua petugas TB MDR di Puskesmas, pengobatan tetap dilakukan dengan segala keterbatasan. Akhirnya untuk suntik dan minum obat tiap hari Muhamamad Nur menjalani di bawah Pohon.
” sedikit risih mas” katanya saat ditanya bagaimana perasaan beliau saat itu. risih karena pantat nya hampir tiap hari di lihat oleh pengunjung yang melintasi halaman puskesmas.
Luar biasa, Muhammad Nur, bertekad tidak  patah semangat. Beliau tetap  menjalani pengobatan di tengah semua hambatan dan keterbatasan: menjaga kepatuhan minum obat, menjalani pola hidup sehat dan selalu mendiskusikan semua permasalahan nya dengan petugas di layanan. Buah dari itu semua, beliau di nyatakan sembuh Februari 2011.
Saat ini Muhammad Nur melanjutkan hidup  dengan lebih sehat dan bahagia. harapan nya usaha jasa pengetikan nya dapat berkembang lebih baik agar ekonomi keluarga  bisa lebih terdongkrak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar