Postingan berjudul Pasien Pertama TB MDR Yang Sembuh Di Indonesia
ini mentah mentah di copy dari bahan persentasi Wasor TB Prop. Kepri (
Rita Sulistiana ) pada Monev prog. TB tingkat propinsi Kepri tanggal 26
september 2012 . Semoga kisah ini bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih sekaligus minta izin dan maaf pada sosok aku yang
ada di kisah ini, sebab pada waktu wasor TB prop. Kepri membacakan
kisah ini, penulis sangat larut dalam kisahnya sampai lupa menanyakan siapakah aku dalam kisah ini sehingga tidak bisa langsung berterima kasih kepada sosok aku ini
? , apakah wasor TB ? , wartawan ? Pengamat Kesehatan ? , yang jelas
dia seorang Pria sebab ada dialog yang yang menyebut sosok aku dengan
kata “ mas” , sangat tidak masuk akal seorang wanita (cantik,sexy,baik
hati dan rajin menabung) di panggil Mas.
Misteri ini belum terpecahkan sampai postingan ini di buat, biarlah untuk sementara menjadi misteri…
Silakan duduk yang nyaman dan simak kisah berikut ini :
Aku mengenal Sosok lelaki 40 an,
berperawakan kecil dengan kulit hitam manis. Muhammad Nur, di Poli MDR
RS Persahabatan. Beliau terlihat kalem, tapi jika berbicara semangat
hidup nya yang tinggi terlihat jelas. M. Nur, adalah pasien pertama yang
dinyatakan sembuh dari TB MDR di Indonesia setelah menjalani pengobatan
selama 19 bulan . Beliau mengikuti program PMDT (
Programmatic Manangement on Drug resistance Tubercolosis), yang
dilaksanakan KNCV / Royal Nedherlands Tubercolosis Foundation
bekerjasama dengan Depkes dengan dua site untuk pilot project yakni. RS
persahabatan di Jakarta dan RSU Soetomo di Surabaya.
Muhammad Nur, memulai pengobatan Agustus
2009. setiap hari ia minum 14 butir obat sekali minum yang terdiri :
Pirazinamide, Ethambuthol, Cicloserine, Levofloxacin, di tambah dengan
suntikan Kapreomicin selama 6 enam bulan
Sebagai pasien yang menjalani terapi MDR
di awal program, M Nur, mempunyai pengalaman-pengalaman yang menarik,
mulai dari efek samping obat yang membuat asam urat nya meningkat, rasa
pusing dan mual yang sangat atau di suntik di bawah Pohon.
Kisah suntik dibawah Pohon adalah
pengalaman unik dari beliau. pengalaman ini sering beliau utarakan di
berbagai kesempatan. Sebagai pasien awal, fasilitas penunjang program
sangat terbatas. saat beliau di pindahkan dari RS persahabatan ke
Puskesmas Kramat Jati beliau mendapat pengalaman luar biasa tersebut.
Puskesmas Kramat jati belum memiliki Poli sendiri untuk TB MDR saat
itu, ada ketakutan juga dari petugas akan tertular. tapi semangat pak
Nur dan semua petugas TB MDR di Puskesmas, pengobatan tetap dilakukan
dengan segala keterbatasan. Akhirnya untuk suntik dan minum obat tiap
hari Muhamamad Nur menjalani di bawah Pohon.
”
sedikit risih mas” katanya saat ditanya bagaimana perasaan beliau saat
itu. risih karena pantat nya hampir tiap hari di lihat oleh pengunjung
yang melintasi halaman puskesmas.
Luar biasa, Muhammad Nur, bertekad
tidak patah semangat. Beliau tetap menjalani pengobatan di tengah
semua hambatan dan keterbatasan: menjaga kepatuhan minum obat, menjalani
pola hidup sehat dan selalu mendiskusikan semua permasalahan nya dengan
petugas di layanan. Buah dari itu semua, beliau di nyatakan sembuh
Februari 2011.
Saat ini Muhammad Nur melanjutkan hidup
dengan lebih sehat dan bahagia. harapan nya usaha jasa pengetikan nya
dapat berkembang lebih baik agar ekonomi keluarga bisa lebih
terdongkrak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar